Banyak orang yang melakukan perjalanan, menjumpai deretan panjang pengalaman, namun tidak meninggalkan “kesan” yang berarti. Ia tak mau belajar memetik “intisari” kehidupan, dan karenanya, ia merasa hidup yang BIASA-BIASA SAJA. Tapi, ada orang yang baru mengalami sebuah peristiwa kecil, pengalaman singkat yang sederhana, namun begitu membekas dan mampu mengubah hidupnya menjadi LUAR BIASA!
Paradoks bukan?
Ya, hal-hal kecil itu bisa kita dapatkan saat menikmati secangkir teh di bawah selimut senja yang melukis warna jingga keperakan. Atau saat malam datang, bermesraan bersama bintang gemintang. Atau saat siang, berjalan di atas padang ilalang berdialog dengan rerumputan yang bergoyang.
“Apakah mereka tidak memperhatikan terhadap unta, bagaimana ia diciptakan. Dan terhadap langit, bagaimana ia ditinggikan. Dan terhadap gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan. Dan terhadap bumi, bagaimana ia didatarkan.” (Al Ghaasyiyah: 17-20).
Nah, kalo masih belum ngeh juga, yuk kita tanya pada ikan, laron, dan semut seperti di nasyid kesukaan ane berikut (acapella-nya asyik bangeeeeet) ^__^
*)
Aku senang, aku senang
Tapi bingung, aku bingung
Aku senang, aku senang
Tapi heran, aku heran..
Dan akupun bertanya..
Pada semua ikan di kolam
Tiadakah kau bosan, disitu...
Dan diapun menjawab,tiada bosan
Walau berada di tempat sekecil ini
Karena ku di sini, setiap hari, bersama Tuhanku
Dan akupun bertanya..
Pada laron-laron berterbangan
Kenapa kau hidup semalam...
Dan Iapun menjawab,Tiada tersiap..
Walau hanya semalam aku hidup di dunia
Karna dalam semalam..
aku hidup, Ku sebut Tuhanku...
back to *)
Dan akupun bertanya..
Pada semut-semut di sarangnya..
Tidakkah kau merasa lelah bekerja...
Dan Dia pun menjawab, Tiada lelah..
Walau sepanjang hidup aku terus bekerja,
Karna setiap saat dalam bekerja, bersama Tuhanku..
Dan ikanpun menjawab,tiada bosan
Walau berada di tempat sekecil ini
Karena ku di sini, setiap hari, bersama Tuhanku
Dan laronpun menjawab,Tiada tersiap..
Walau hanya semalam aku hidup di dunia
Karna dalam semalam,aku hidup, Ku sebut Tuhanku...
Dan semutpun menjawab, Tiada lelah..
Walau sepanjang hidup aku terus bekerja,
Karna setiap saat, dalam bekerja, bersama Tuhanku..
Dan aku bertanya, pada jiwaku
Sejauh apa...hidup tanpa Tuhanmu
Dan aku bertanya, pada hatiku
Sedalam (selama) apa...hidup tanpa Tuhanmu
Dan aku bertanya, pada diriku
Sekeras apa... kerja tanpa Tuhanmu (3x)
(Ikan, Laron dan Semut –by: FATIH)
(Ibrahim berdo’a): Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukanlah aku kedalam golongan orang-orang yang shaleh. Dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian. Dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mempusakai Syorga yang penuh kenikmatan.” (QS. Asy-Syu’ara : 83-85).
Dan, berapa banyak sudah Allah menyindir kita dalam firmanNya:
Afalaa ta’qiluun?
Afalaa tatadabbaruun?
Afalaa tatafakkaruun?
Mikir, dong! Mikiiiiiirrr…..!!!!
“inspirasi tiada henti”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar